Kamis, 31 Maret 2016

Cerita Sex Aku Tak Tahan Lagi

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa berupa : sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Aku Tak Tahan Lagi. Dengan nada sinis aku memanggil Laras “kenapa lagi kamu ras?? Gini kak karena aku jarang latihan jadi nadanya gak masuk Maafin ya Kak, “dengan tanpa latihan kamu pasti susah untuk mengikuti dan memaninkan seksofon yang bagus”ujarku. Wajah yang penuh kasih Laras hanya diam kepalanya menunduk kebawah, jujur saja aku sebagai guru agak sebal karena muridku susah untuk dibilangi dan tidak bisa mengikuti pelajaran karena jarang berlatih dirumah.

Cerita Dewasa Aku Tak Tahan Lagi

Cerita Sex Perawan, ngentu perawan, tempek perawan, perawan ngesex, perawan dientot, kentu perawan, perawan kentu, perawan hot, cerita perawan
Cerita Mesum Aku Tak Tahan Lagi
Ditambah lagi, ketika aku sedang pusing mengerjakan tesis s2ku, dimana mengajar saksofon adalah satu2nya hiburanku, murid yang satu ini membuat hatiku kesal. Laras, 19 tahun, seorang mahasiswi yang kebetulan satu universitas dengan tempatku mengambil kuliah s2, menurutku sangat berbakat bermain saksofon.

Tapi dia jarang sekali latihan. Terdengar dari nadanya yang melenceng, dan tiupannya yang tidak statis, pertanda dia jarang menyentuh alat musik itu. Sebagai mahasiswa S2 yang membiayai kuliahnya sendiri, bermain musik dan mengajar musik adalah tulang punggung utama yang membiayai kuliahku.

Ayahku tidak bisa membiayai lagi kuliahku karena beliau sudah lama meninggal. Uang yang ibuku berikan setiap bulannya hanya cukup untuk membayar kos saja. Uang untuk kuliah, juga disokong oleh beasiswa. Tetapi beasiswanya tidak penuh.

Itulah mengapa aku menggunakan bakatku dalam bermain alat tiup saksofon untuk mencari uang, mengajar maupun bermain di acara2 musik. Dari yang kulihat lewat situs pertemanan facebook, Laras tampak senang sekali bermain dengan teman2nya entah itu nongkrong di kafe, jalan2 ke mall, maupun berkunjung ke Bandung dengan teman2nya.

Itu tidak masalah sebenarnya, tetapi jika dia meninggalkan latihan saksofonnya, itu masalah buatku. Ada orang yang bilang kalo muridnya ngaco, berarti gurunya yang ga bener. Itu membuatku menjadi gemas ketika Laras selalu membuat kesalahan ketika bermain.

“udah ya, hari ini sampai disini saja” aku membereskan saksofonku dan buku musik ku. “tapi kak…” Laras memotong ucapanku “tapi kenapa… pokoknya minggu depan saya tes lagi yang tadi ya, jangan sampe ga bisa kayak sekarang.

” Aku segera bergegas keluar, memakai jaket, mengisi absen guru di meja resepsionis, dan keluar untuk menyalakan mesin motorku. Sudah mau maghrib rupanya. Laras menyusulku keluar.

“Kak… maafin aku ya…. Aku emang lagi banyak kegiatan akhir2 ini, jarang latihan….” Ucapnya. “yaudah… minggu depan perbaikin oke” aku memakai helmku.

“saya pulang dulu ya” aku mengendarai motorku menjauhi tempat les itu. Dari spion aku bisa melihat Laras masuk ke dalam city car nya. Pertemuanku dengan Laras bermula ketika aku mengisi acara yang diadakan oleh BEM kampusnya.

Dia menjadi panitia, LO band yang beranggotakan diantaranya aku sendiri. Berawal dari ngobrol2 Laras rupanya bermain saksofon juga dan dia ingin belajar dariku. Karena aku mengajar di salah satu sekolah musik yang mentereng di Jakarta, kusuruh saja dia daftar, dan dia pada akhirnya mendaftar untuk menjadi muridku.

Sebenarnya Laras menyenangkan, senang melucu dan mudah akrab. Tetapi kekurangannya ya itu, malas berlatih, entah hari2nya dihabiskan oleh apa selain kuliah. Apakah itu main, pacaran, aku tidak terlalu tahu, karena obrolan antara aku dan Laras hanya berkisar musik, lokal maupun musik global.

Aku kembali ke kosanku, kunyalakan laptop hasil tabungan sendiri itu. Sebenarnya aku bukan dari keluarga yang kurang mampu, hanya saja ayahku orangnya disiplin dan tidak memanjakan anaknya.

Waktu aku kuliah s1 di bandung dulu, ketika mampu mencari uang sendiri, aku sudah mulai meringankan beban orang tuaku dengan tidak meminta uang jajan. Ketika sebelum aku lulus s1, ayahku meninggal dan wasiat terakhirnya adalah agar aku terus meneruskan sekolah.

Kujalani pesan ayahku, dan nyatanya, walaupun hanya dari mengajar dan bermain musik, aku bisa menabung, membayar uang kuliah, dan menyicil motor, walaupun uang untuk kos masih dibantu oleh ibuku. Sedangkan Laras, bisa dilihat hidupnya amat mudah.

Orang tua yang kaya, dan memanjakan anaknya, terlihat dari saksofonnya yang terlihat baru dan kinclong, beda dengan saksofon tua ku yang hasil nabung sendiri itu. Naik mobil kemana, jalan2, pacarnya pun aku kenal, walau hanya sebatas tahu sama tahu saja.

Anak orang kaya juga. Kehidupan mereka berbeda jauh denganku. Tampaknya apa2 saja yang mereka inginkan mudah didapat. minggu depan Jam 4 sore. Aku menunggu hujan reda di kosanku. Jam 5 harusnya aku sudah di sekolah musik itu.

Tapi karena aku memakai motor, maka aku hanya bisa menunggu. Waktu terus berlalu. Hujan tidak reda. Maghrib sudah tiba, dan aku sudah menelpon ke sekolah musik itu untuk membatalkan les hari ini. Aku tidur2an di kasurku, malas untuk keluar kemana2 lagi.

Tiba2 handphoneku berbunyi. Aku melihat layar handphoneku. Ternyata nomor Laras. “Halo kak….” Laras mengawali pembicaraan “Eh kamu, ada apa ? udah tau kan lesnya ga jadi ? “ jawabku “Aku ada di depan kosan kakak” lanjutnya “Eh…. Ngapain ? “ aku heran.

Laras memutus telponnya. Aku bergegas keluar dari kamar kosanku, dan kulihat Laras dengan basah kuyup terguyur air hujan, berdiri di depan gerbang kosanku. Tanpa pikir panjang aku mengambil payung, lari dan membuka pintu gerbang.

“Lho kamu kenapa ? kok kehujanan ? mobil kamu mana ? “ tanyaku bertubi2. Laras hanya diam saja. DIa menggigil menahan dingin, sekilas kulihat matanya memerah dan ada bekas tangisan. Untung saja tidak ada orang yang lihat, jadi Laras bisa masuk ke kamarku. Karena kamar mandinya ada di dalam kamar, kusuruh Laras untuk mandi.

Tak lupa kuberikan t shirt ku yang ukurannya agak kecil dan celana pendek, juga handuk yang biasa kupakai. Aku agak khawatir sebenarnya. Karena di kosan ini tidak boleh membawa tamu perempuan ke dalam kamar.

Aku tidak tahu apa yang bakal terjadi kalau orang2 kosan mengira aku dan Laras melakukan hal2 yang tidak senonoh. Aku hanya diam menatap pintu kamar mandi. Suara air mengalir dari shower bisa kudengar dengan jelas.

Tak berapa lama Laras keluar, dengan memakai baju yang tadi kusiapkan. Dia sedang berusaha mengeringkan rambutnya dengan menggosok2annya dengan handuk. Bisa kulihat matanya masih merah.

“Kenapa sih kamu ?” aku memberanikan diri bertanya “Ceritanya panjang kak….” Katanya sembari duduk disampingku, di pinggir ranjang. “kalo ga mau cerita ga usah dipaksa” aku lalu berdiri dan memakai jaket “Saya beli makan ya, kamu diem disini dulu, jangan ikut keluar, soalnya di kosan ini ga boleh ada tamu cewek masuk ke dalam kamar”

“ dan jangan ribut, nanti dikirain saya nyelundupin kamu ke dalem” kataku mengingatkan Aku tidak habis pikir. Apa yang ada di pikiran Laras sehingga dia nekat datang ke kosan guru musiknya. Aku berjalan dengan payung di tengah hujan, menuju tukang nasi goreng untuk memesan 2 porsi, dibawa pulang. Aku kembali ke kamar kosan.

Hujan telah reda. Aku membuka kunci kamar, dan menemukan Laras sedang menerima telpon dengan air mata yang menetes. Aku segera menutup pintu kamar dan menyiapkan makanan. Laras hanya diam saja, dan dia serta merta menutup telponnya.

“Eh… makan dulu…” aku menegurnya Laras hanya diam. Sejenak kami berdua terdiam beberapa saat.
“Kak… ada tisu ?” Laras akhirnya membuka mulut. Aku segera mengambilkan tisu dari laci meja belajarku. Laras mengusap air matanya dan menarik nafas panjang.

“Maaf ya kak aku ngerepotin” Laras mengambil makanannya dan mulai makan.

 “Gapapa kok, santai aja” “Ntar kalo bajunya dah kering saya anter kamu pulang ya” jawabku.

“Ga usah kak…. Aku mau disini aja” pernyataan Laras membuatku kaget.

“Tapi, saya kan udah bilang, kosan disini ga boleh nerima tamu cewek sebenernya “ Aku sengaja mempertegas kata2ku.

“Aku gak akan ribut kak. Janji” jawabnya Aku hanya menghela nafas sambil ogah2an menyantap nasi gorengku.

Apa sih maunya dia, begitu pikirku. “Kalo mau minum ambil tuh gelasnya di rak di deket pintu kamar mandi” ucapku setelah Laras menyelesaikan makanannya. Laras menurut dan mengambil gelas, dan menuangkan air dari dalam dispenser.

Aku tidak menghabiskan makananku, dan menyalakan laptopku. Jujur saja aku bingung bagaimana harus menghadapi Laras. Aku jarang pacaran, ketika kuliah aku malah tidak sempat pacaran. Sibuk oleh kuliah dan musik.

Apalagi sekarang, kuliah, musik, ngajar. Itulah yang menyebabkanku agak canggung hanya berdua di kamar dengan seorang perempuan. “Kalau mau baca2 majalah itu ada di rak di atas kasur” Aku berkata seperti itu karena Laras terlihat hanya duduk di tepi ranjang dan memandang lantai dengan tatapan kosong Tapi Laras seakan tidak menggubris ucapanku.

Dia masih melamun “Laras. Kenapa sih ?” Aku makin penasaran. Laras tampak kaget mendengar pertanyaanku.

“Hmmm…. Aku heran kak… apa sih yang dimauin sama laki2” dia membuka dialog “Kenapa gitu ?” aku turun dari kursi dan duduk di karpet. Laras pun turun dari pinggir ranjang dan duduk di hadapanku.

“Tadi aku rencananya bolos les kak….” jawab Laras “Terus ?” “Aku jalan2 sama pacarku tadi. Pas jam 5, jam harusnya aku les, aku di dalem mobil pacarku, dia lagi nyetir, rencananya mau jalan cari makan terus nonton” Laras melanjutkan ceritanya.

Entah kenapa handphone dia ditaruh di dashboard. Aku pinjem, mau main game yang ada di hapenya. Dia ngebolehin, tapi entah kenapa aku tiba2 pingin buka inbox smsnya” Halah. Pasti cowoknya selingkuh, begitu pikirku dalam hati.

“Aku ngeliat sms2 mesra kak. Gak cuman satu tapi beberapa cewek” Buset. Pikirku. Jagoan banget tuh cowok.

“Aku kurang apa sama dia coba ? bela2in bolos les, bela2in dia, selalu aku temenin, kok dia begitu sama aku ?” dia mulai menangis lagi.

“Jijik liat sms2 itu, sayang2an segala macem orang pacaran aja” Aku mengambilkan Laras tisu lagi karena airmatanya mengalir deras. “Terus gimana ?” aku memintanya melanjutkan ceritanya. “Aku marah kak.

Tapi dia cuman diem aja ga ngomong apa2. Akhirnya di lampu merah aku keluar dari mobil” “Kan ujan” jawabku sedikit tidak antusias. Entah mengapa kasus ini sangat klasik pada orang2 yang pacaran. Tapi tampaknya Laras sangat terpukul oleh kejadian tersebut.

“Biarin aja kak. Aku jalan, ngejauh dari mobil, aku bisa denger sih dia nglakson terus….. tapi setelah jauh dari mobilnya, aku bingung mau kemana. Tapi aku inget kalo tempat tadi deket sama kosan kakak.

Makanya aku kesini” Memang dulu Laras pernah kesini diantar oleh pacarnya, mengambil partitur lagu.

“Terus ? kok kamu malah kesini ? ga pulang aja ?” tanyaku sambil berusaha meyakinkan dia agar pulang.

“Males nanti ditanyain sama orang tua…. kemana si pacar, kok pulang sendiri. Ribet “ jawabnya “Lah kalo dicariin gimana ?” aku makin bingung “Aku udah bilang sama orang tua aku… mau tidur di rumah temen”

“Tenang aja, mereka percaya kok…..” Aduh. Entah mengapa menurutku Laras berlebihan dalam menghadapi masalah ini. Kenapa gak putusin aja cowok itu, cari taksi, pulang, tidur, besok lupa. Tapi dia malah repot2 pergi ke kosanku.

“Terus kamu mau ngapain disini ?” tanyaku dengan malas “Aku mau nenangin diri dulu kak…..” Eh. Bukannya lebih enak di rumah ? disitu kan bisa nangis bombay di depan orang tua. Dijamin bakal ditenangin, abis nangis besoknya lega deh.

Aku bingung melihat kerapuhannya menghadapi masalah ini. “yaudah lah terserah” kataku “tapi inget, jangan ribut, jangan keluar kamar, besok pagi saya anterin ke rumah” “Iya kak” jawabnya… Jam2 berikutnya diisi dengan obrolan2 yang biasa kami lakukan, soal musik, teknik bermain saksofon.

Tak lupa aku menyetel musik keras2 dari laptop dan menyalakan tv agar suara kami tidak terdengar. Tanpa terasa sudah jam 11 malam “Aku ngantuk kak….” Kata Laras “Hmm…. kamu tidur di atas aja, saya biar tidur di karpet” jawabku sekenanya.

“Enggak kak… aku kan tamu. Aku aja yang tidur di karpet” malah enak di gw. Aku pikir. Aku mengiyakannya dan menggelar selimut cadangan di karpet, untuk alas tidur agar agak empuk, dan memberinya selimut tipis serta bantal yang berlebih di ranjang. Aku mematikan lampu, dan juga naik ke ranjang, bersiap untuk tidur.

“Jangan dimimpiin kejadian yang tadi ya..” kataku mengingatkan “Iya kak….” Sepi. Aku hanya menatap langit2 sambil memikirkan caranya besok pagi keluar tanpa ketahuan yang jaga kos. Kebetulan aja tadi hujan besar sehingga penjaga kos tidak memperhatikan pintu gerbang.

Aku agak kesal dengan sikap Laras. Sudah malas latihan, dan tidak berpikir panjang. Sebenernya muncul rasa kasihan yang besar dalam diriku. Dia belum dewasa, belum bisa mengambil keputusan dengan matang, dan akibatnya seperti ini.

Ada di kos2an guru musiknya, dan tidur di lantai. Yasudahlah. Mungkin Laras butuh teman malam ini, begitu pikirku. Entah kenapa aku tidak bisa tidur malam ini, harus kuakui kehadiran Laras malam ini merusak pikiranku.

Bukan jadi buruk, tetapi pikiranku menjadi kotor. Aku pernah melakukan seks, sekali2nya waktu baru kuliah dulu. Pengalaman itulah yang membuatku sedikit membayang2kan bagaimana kalau aku bermain cinta dengan Laras.

Laras memang cantik, kulitnya putih dan mukanya manis. Dan fakta2 itulah yang membuat pikiranku menjadi kotor. Coba kalau dia laki2. pasti aku santai2 saja. Lama aku tidak bisa tidur. Aku sengaja menghadap ke tembok agar tidak melihat Laras.

Tiba2.. Jleg. Aku merasa ranjangku dinaiki orang. Aku kaget, sedikit terkesiap tapi aku berhasil mehanannya. Rupanya Laras menaiki ranjangku. “Kak… aku tidur sama kakak ya……” katanya dengan nada merajuk.

Damn Aku tidak bisa menolak karena dia sudah naik ke atas ranjang. “Ehh… ni kalau mau pake selimut. Aku memberikan bagian selimutku pada Laras. Dia tampak agak malu, dan segera mengambil bagian selimutnya, dan tidur membelakangiku.

Sial. Apa2an ini. Kenapa dia naik ? apa karena kedinginan ? atau keras ? atau kenapa ? Aku merasakan gerakan di sebelahku. “Kak… maaf… aku sebenernya masih pengen ngobrol” “gapapa kan ?” Aku membalik badanku dan mendapati bahwa jarak mukaku dan muka Laras tidak lebih dari 2 jengkal.

Matanya yang memerah menatapku penuh harap. “Kamu ya… Dengerin. Kenapa sih mesti gini ? kamu sekarang ada di kamar cowok, tidur bareng satu kasur. Ga pantes tau. Apa saya tidur di bawah aja ya” Aku berusaha bangkit.

“Ini yang aku suka dari kakak…” tiba2 Laras berkata seperti itu. “Eh……..” Aku heran dan mematung sejenak “Kakak orangnya tegas…”

“gak kayak dia…. egois… udha gitu ga pernah bisa tegas dan ga punya pilihan”

“Manda… tapi” Kata2ku terhenti ketika tangannya menyentuh pipiku lembut. “Aku suka sama kakak” pengakuannya membuatku terhenyak. Apakah benar ? apa Laras Cuma terbawa perasaan akibat baru mengalami kekecewaan dalam berpacaran ? Aku mematung.

Terdiam. Dalam hati aku mengakui bahwa sosok Laras yang manis membuatku tertarik. Tetapi selama ini aku selalu me-ignore perasaan itu karena 1, dia sudah punya pacar, dan 2, aku tidak ada waktu untuk perempuan ditengah kesibukan tesis, musik dan ngajar.

“Kak” tangannya terus mengelus pipiku. Aku pun luluh. Tiba2 kami berdua saling memajukan wajah kami masing2. kami menutup mata dan bibir kami pun bersentuhan. Kami berciuman dengan pelan dan lembut. Laras terus maju ke dalam pelukanku.

Aku meraih pinggangnya, dan menggenggam tangan satunya. Telapak kaki kami saling bersentuhan dan saling bertautan.di dalam selimut itu. kami berciuman dengan hangat. Kami melupakan batas antara guru dan murid.

Walaupun umur kami tidak berbeda jauh, hanya enam tahun, namun rasanya ini seperti affair yang aneh antara guru dan murid. Walaupun guru dan muridnya hanya di sekolah musik saja. Kami berciuman sangat lama.

Entah kenapa kami berdua tidak berciuman dengan nafsu dan tergesa2. Tangan kiriku yang menyentuh pinggang Laras, tiba2 mulai nakal. Tanganku masuk ke dalam t shirt yang dia pakai. Menyentuh kulit halusnya. Laras tidak berontak.

Dia malah terus menciumiku. Laras pun tidak protes ketika tanganku masuk kedalam celana pendeknya dan memegang pantatnya. Damn. Rupanya dia tidak memakai celana dalam dan BH.

Aku melepaskan ciumanku, dan mulai menciumi telinga dan lehernya. “Ahh… Kak… ‘ Laras tampak menikmati perbuatanku. Tanganku terus bermain mencoba membuka celana pendeknya. Laras tidak berontak, kakinya malah beringsut membantuku melepas celana pendek itu.

Pada akhirnya aku melempar celana itu ke lantai. Aku mulai menyentuh pahanya yang sangat mulus. Aku memeluknya erat, menempelkan perutnya di perutku.

“Kak….. “ Laras memanggilku “Kenapa ?” Aku menghentikan ciumanku di leher “Kalau mau itu’… pelan2 ya…. aku belum pernah…” jawabnya pelan dengan nada pasrah dan tatapan penuh harap. Apa. Masih perawan ? aku kaget.

Kupikir setidaknya dia pernah tidur dengan pacarnya. Pantas saja dia tidak bisa menyikapi kelakuan pacarnya dengan benar, pengalamannya sangatlah minim. Aku terdiam. Mematung. Tidak dapat berpikir dengan jernih.

“Laras… kalau kamu gak mau, jangan….” aku mundur “Gak apa2 kak. Kalau sama kakak aku mau..” Laras meraih tanganku. “Kamu belum pernah…. jangan dipaksa kalau gak mau….” aku berusaha berpikir jernih.

Laras terdiam, tetapi dia malah masuk ke pelukanku kembali. “Aku mau….” jawabnya pelan “Aku Cuma minta kakak perlakukan aku dengan lembut”

“Tapi” aku masih bertahan “Kak…. aku mau kasih ke kakak malem ini”

“itu karena aku suka sama kakak” “dari pertama ketemu, tapi kakak tampaknya cuek sama aku…. tapi aku makin suka karena tau kakak orangnya tegas, dewasa, “

 “Laras, itu cuman perasaan pelarian aja…” jawabku Laras hanya diam. Tetapi dia menjawab dengan semakin masuk ke dalam pelukanku. Dia memelukku dengan erat, dan tidak mau melepasku. “Aku mau ngelakuinnya cuman sama kakak” Laras tetap gigih.

Kami berpandangan sangat lama. Hingga akhirnya aku menciumnya kembali. Pertahanan akal sehatku runtuh. Tanganku terus melingkari pinggangnya yang ramping itu. Laras perlahan2 bergerak menindih tubuhku. Badannya naik ke atas badanku.

Tangannya mencoba membuka t shirt ku tapi tampaknya dia agak canggung melakukannya. Aku melepaskan tanganku dari pinggangnya dan membantunya membuka atasanku. Setelah itu aku berusaha bangkit dan duduk.

Laras memegang bahuku dan mencoba maju menciumku. Aku menahannya dan memegang kedua tangannya. Aku menatap matanya lekat2. Laras menatapku malu2. Aku sedikit tegang. Malam ini kedua kalinya aku berhubungan seks.

Dan ini yang pertama bagi Laras. Jantungku berdetak hebat. Aku menggenggam ujung t shirt yang dia pakai. Pelan2 kutarik keatas. Laras menurut dengan mengangkat tangannya. Laras sudah telanjang bulat di pangkuanku.

Kedua tangannya disilangkan, menutupi buah dadanya yang kecil. Dia sedikit menunduk dan tampak sangat malu. Pasti ini pertama kalinya dia telanjang bulat di depan laki2. Aku memegang dagunya dan mengangkat wajahnya.

Tak berapa lama kucium bibirnya lembut. Aku menggenggam kedua tangannya dan mulai menciumi lehernya, terus sampai ke buah dadanya yang kecil Aku menciumi putingnya. Kurasakan badannya agak gemetar, entah karena geli atau agak takut.

Uhh….. Kak… geli…..” Laras mendesah kecil. Aku berbisik kepadanya “Jangan terlalu berisik ya… nanti bisa gawat kalau ketahuan penjaga kos…” Laras mengangguk pelan. Aku melanjutkan menciumi buah dadanya.

Sempat kulihat Laras menggigit bibirnya. Menahan agar dia tidak ribut. “Ngggh…. mmmhhh…” Laras terus mendesah. Aduh, bagaimana nanti ketika kami sampai ke inti permainan ?. Aku menyuruh Laras untuk turun dari pangkuanku.

Aku segera melepaskan celanaku. Laras nampak agak kaget ketika melihat penisku. Ini pertama kalinya juga dia melihat penis lelaki langsung. Laras duduk di sampingku. “Laras, kalau kamu emang ga siap, mendingan gak usah….” Aku menatap wajahnya yang tampak malu bersemu merah, “ Ga apa2 kak…. udah sampe sini….” dia tersenyum kecil walau aku bisa merasakan bahwa dia merasa gugup dan deg2an.

Aku memegang lembut tangannya dan mencium keningnya. Lalu aku menariknya pelan agar kembali duduk di pangkuanku. Laras duduk membelakangiku. Punggungnya sungguh mulus dan bersih. Aku mulai menciumi bahunya, terus sampai keleher.

Kupeluk erat pinggangnya dan bisa kurasakan tangan Laras memeluk erat leherku. Lama kuciumi bagian belakang leher dan punggungnya. Tak tahan lagi, pelan2 kubimbing Laras untuk berbaring di kasur.

Aku memegang lututnya dan kulebarkan pahanya. Aku menindih badannya. Tangan Laras menahan bahuku. Aku sejenak mematung memandangi Laras. Patutkah kurenggut keperawanan perempuan manis ini ? Haruskah dia melakukannya denganku ? Laras balik menatapku dan berkata “Kak….. pelan2 ya… aku tau pasti sakit pada awalnya”

“Kalau kamu gak mau, bisa kita hentiin sekarang kok….. “ aku menjawabnya. Laras menggeleng pelan. “Aku siap kak………..” Kepala penisku menyentuh bibir vaginanya yang telah basah. Pelan2 kugesekkan kepala penisku di bibir vaginanya.

Laras mengejang2 geli. Aku memperbaiki posisi dengan menggenggam tangannya. Kurasakan pelan, penisku memasuki bibir vaginanya. Sempit sekali. Aku berkonsentrasi penuh memasuki vaginanya.

“Nggggh…….Ahhh….. “ Laras menahan sakit. Bisa kulihat dia menggigit bibirnya dan matanya sedikit berkaca2. “Uhhhh…..” dia menarik napas lega ketika penisku masuk penuh kedalam vaginanya. Aku mulai menggerakkan penisku maju mundur dengan pelan.

Laras tampak menutup matanya, dan meringis seperti menahan sakit. Aku mencabut penisku. Kulihat penisku berlumur darah perawan Laras. “Sakit? Kalau kamu ga tahan sakitnya ga usah dilanjutin…” Aku khawatir “Gapapa kak…..” Laras tersenyum dengan mata agak berkaca2.

Aku menarik nafas panjang, kuputuskan untuk tidak merubah2 posisi bercinta kami, terlalu dini untuk kami berdua. Ditambah lagi pengalaman kami berdua sangat minim. Aku kembali memasukkan penisku ke lubang vaginanya.

Sudah lebih mudah, walau masih sempit. Kurasakan dinding vaginanya yang hangat mengapit penisku erat. “Mmmhhhh….kak.. “ Laras mendesah pelan, dia sudah tidak meringis atau menggigit bibir lagi seperti sekarang.

Aku terus memaju mundurkan penisku dengan pelan namun temponya stabil. “Uhhh…..” Laras tiba2 mencengkram erat bahuku. Seakan ingin mencakarnya. “Mmmmhhh” Kaki Laras mencengkram erat pinggangku.

Aku tahu dia akan orgasme. Terlalu cepat mungkin. Tetapi wajar. Karena ini pengalaman pertama bagi Laras. Dia belum tahu bagaimana mengatur tempo, merubah posisi, ditambah lagi malam ini semuanya aku yang mengendalikan. Laras terus bersuara kecil mengikuti tempo goyanganku.

“Nggg… mmmmhh….” Tiba2 aku menghentikan gerakanku. Aku tak ingin aku bablas keluar di dalam. Kaki Laras kuat mencengkram pinggangku. Malam ini adalah pengalaman pertamanya. Wajar jika dia tampak tegang atau gugup. Aku tak mau jika ketegangannya mengakibatkan kecelakaan yang tidak diinginkan.

“ah…. kenapa kak ?” tanyanya polos dengan nafas tidak teratur “Enggak… tadi kamu ngejepit pingganggku terlalu keras… aku takut kalau nanti aku keluar di dalem…” jawabku. “oh…. “Laras “kamu santai ya sayang….” aku mengelus rambutnya lembut dan dia hanya mengangguk pelan.

Pelan2 aku mengisyaratkan agar Laras tidur tengkurap. Dari belakang aku memposisikan kepala penisku tepat di lubang vaginanya. Pelan2 aku masukkan kembali. “hmmhhh… aaahhhh…” Laras kembali mendesah ketika kumasukkan penisku.

Aku memeluk pinggangnya dan membimbingnya naik. Kami bercinta dalam posisi doggy style. Tangan Laras bertumpu pada kasur. Aku menggerakkan penisku maju mundur sembari memegang erat pinggangnya.

“Uuuuuh…. Ahhh….. “ Laras tidak bisa menahan lagi suaranya. Entah karena kesakitan atau keenakan. Tapi kalaupun kesakitan, dia tidak berontak. Laras terus mengerang. Entah berapa lama kami melakukannya.

“Kak…. aku… ahhh” Aku tau Laras akan segera orgasme. Tapi aku tidak mencebut penisku. Aku malah makin bernafsu menggerakkannya. Tumpuan tangannya semakin lemas. Aku secara refleks malah menarik tangannya kebelakang agar posisi tubuhnya tetap stabil. Aku merasakan tubuhnya menegang dan vaginanya menjepit erat penisku.

“Aaaaah….. aaaahh….. nggghh….” Laras mengerang tanpa mempedulikan keadaan kamar kosku yang mungkin saja suara malam itu bisa bocor ke kamar sebelah. “Ngggghh… aaaaaaaaaah”. Tak berapa lama aku langsung mencabut penisku dan spermaku lalu muncrat berantakan di luar vaginanya.

Laras langsung dengan lunglai menjatuhkan diri ke kasur. Aku pun merebahkan diri di sebelahnya. Kami berpandangan dengan cukup lama dan berpelukan sampai kami tertidur. Kini, kami bukan murid dan guru lagi. Tapi lebih dari sekedar itu.

Kami sering menghabiskan waktu bersama di luar les, karena kami sekarang menjadi sepasang kekasih. Kejadian malam itu, tidak pernah terulang lagi sampai sekarang. Dan kami tidak pernah mengungkitnya lagi. Biarkan malam itu ada untuk dikenang saja dalam hati kami masing2.

Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

Foto Sex Model Wajah Genit

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa dan foto sex : Model diatas sofa dengan postur yang proposional rambut hitam dikuncir dengan mata genitnya mempertontonkan bentuk tubuh telanjang dan seksinya terlihat dari bentuk payu dara yang besar dan padat, yuk simak bersama :
foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model
Tag Terkait :

  • foto sex Model
  • foto sex 2016
  • telanjang tubuh Model hot
  • kumpulan foto hot terbaru
  • foto bugil Model
  • foto memek Model
  • foto Model girang
  • foto sex toket Model
  • foto cewek Model
  • foto bugil indo Model


Rabu, 30 Maret 2016

Foto Sex Bugil Model Majalah

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa dan foto sex : Model bugil yang namanya viky ini berpose bugil disebuah hotel dengan tubuh telanjang memperlihatkan toket yang montok dan memek yang begitu menggoda, wajah polosnya seakan akan membuat nafsu.
foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model
Tag Terkait :
foto sex Model
foto sex 2016
telanjang tubuh Model hot
kumpulan foto hot terbaru
foto bugil Model
foto memek Model
foto Model girang
foto sex toket Model
foto cewek Model
foto bugil indo Model

Cerita Sex Mencoba Pengalaman Lain

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa berupa : sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Mencoba Pengalaman Lain.Saat umurku baru 18 tahun aku masih duduk dubangku SMU di sekolah aku menjadi salah satu incaran para cowok kesmuanya rata rata ingin memacariku, dengan tubuhku yang proposional, payu daraku dengan seusiaku terlihat kencang dengan pinggul yang menarik perhatian karena aku kalau sore hari selalu olahraga basket atau lari kecil.

Cerita Dewasa Mencoba Pengalaman Lain

cerita sex ngentot, cerita ngentot terbaru, cerita orang ngentot, kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot ngentot, cerita nyata ngentot, koleksi cerita ngentot, cerita ngentot baru, kumpulan cerita ngentot terbaru
Cerita Mesum Mencoba Pengalaman Lain
Aku pertama mengenal seks dari pacarku yang tak lama kemudian putus, pengalaman pertama itu membuatku haus seks dan selalu ingin mencoba pengalaman yang lebih heboh. Beberapa kali aku berpacaran singkat yang selalu berujung di ranjang. Aku sangat jenuh dengan kehidupan seksku, aku menginginkan seseorang yang bisa membuatku menjerit-jerit dan tak berkutik kehabisan tenaga.

Ketika itu aku belum diijinkan untuk membawa mobil sendiri, jadi untuk keperluan itu orang tuaku mempekerjakaan Bang Totok sebagai sopir pribadi keluarga kami merangkap pembantu. Dia berusia sekitar 30-an dan mempunyai badan yang tinggi besar serta berisi, kulitnya kehitam-hitaman karena sering bekerja di bawah terik matahari (dia dulu bekerja sebagai sopir truk di pelabuhan).

Aku sering memergokinya sedang mengamati bentuk tubuhku, memang sih aku sering memakai baju yang minim di rumah karena panasnya iklim di kotaku. Waktu mengantar jemputku juga dia sering mencuri-curi pandang melihat ke pahaku dengan rok seragam abu-abu yang mini.

Begitu juga aku, aku sering membayangkan bagaimana bila aku disenggamai olehnya, seperti apa rasanya bila batangnya yang pasti kekar seperti tubuhnya itu mengaduk-aduk kewanitaanku. Tapi waktu itu aku belum seberani sekarang, aku masih ragu-ragu memikirkan perbedaan status diantara kami.

Obsesiku yang menggebu-gebu untuk merasakan ML dengannya akhirnya benar-benar terwujud dengan rencana yang kusiapkan dengan matang. Hari itu aku baru bubaran pukul 3 karena ada ekstra kurikuler, aku menuju ke tempat parkir dimana Bang Totok sudah menunggu.

Aku berpura-pura tidak enak badan dan menyuruhnya cepat-cepat pulang. Di mobil, sandaran kursi kuturunkan agar bisa berbaring, tubuhku kubaringkan sambil memejamkan mata. Begitu juga kusuruh dia agar tidak menyalakan AC dengan alasan badanku tambah tidak enak, sebagai gantinya aku membuka dua kancing atasku sehingga bra kuningku sedikit tersembul dan itu cukup menarik perhatiannya.

"Non gak apa-apa kan? Sabar ya, bentar lagi sampai kok" hiburnya

Waktu itu dirumah sedang tidak ada siapa-siapa, kedua orang tuaku seperti biasa pulang malam, jadi hanya ada kami berdua. Setelah memasukkan mobil dan mengunci pagar aku memintanya untuk memapahku ke kamarku di lantai dua.

Di kamar, dibaringkannya tubuhku di ranjang. Waktu dia mau keluar aku mencegahnya dan menyuruhnya memijat kepalaku. Dia tampak tegang dan berkali-kali menelan ludah melihat posisi tidurku itu dan dadaku yang putih agak menyembul karena kancing atasnya sudah terbuka, apalagi waktu kutekuk kaki kananku sehingga kontan paha mulus dan CD-ku tersingkap.

Walaupun memijat kepalaku, namun matanya terus terarah pada pahaku yang tersingkap. Karena terus-terusan disuguhi pemandangan seperti itu ditambah lagi dengan geliat tubuhku, akhirnya dia tidak tahan lagi memegang pahaku. Tangannya yang kasar itu mengelusi pahaku dan merayap makin dalam hingga menggosok kemaluanku dari luar celana dalamku.

"Sshh.. Bang" desahku dengan agak gemetar ketika jarinya menekan bagian tengah kemaluanku yang masih terbungkus celana dalam.

"Tenang Non.. saya sudah dari dulu kesengsem sama Non, apalagi kalau ngeliat Non pake baju olahraga, duh tambah gak kuat Abang ngeliatnya juga" katanya merayu sambil terus mengelusi bagian pangkal pahaku dengan jarinya.

Totok mulai menjilati pahaku yang putih mulus, kepalanya masuk ke dalam rok abu-abuku, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei dan kepala Totok yang terselubung rokku saat kurasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir celana dalamku lalu menyentuh bibir vaginaku.

Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya wuiihh..gak karuan, geli-geli enak seperti mau pipis. Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya libidoku, apalagi sejak sejak beberapa hari terakhir ini aku belum melakukannya lagi.

Sesaat kemudian, Totok menarik kepalanya keluar dari rokku, bersamaan dengan itu pula celana dalamku ikut ditarik lepas olehnya. Matanya seperti mau copot melihat kewanitaanku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi dari balik rokku yang tersingkap.

Dia dekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya yang kasar itu menyusup ke balik bra-ku kemudian meremas daging kenyal di baliknya.

"Non, teteknya bagus amat.. sama bagusnya kaya memeknya, Non marah ga saya giniin?" tanyanya dekat telingaku sehingga deru nafasnya serasa menggelitik.

Aku hanya menggelengkan kepalaku dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Totok yang merasa mendapat restu dariku menjadi semakin buas, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus kemaluanku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, cup bra-ku yang sebelah kanan diturunkannya sehingga dia dapat melihat jelas payudaraku dengan putingnya yang mungil.

Aku merasakan benda keras di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Totok kelihatan sangat bernafsu melihat payudaraku yang montok itu, tangannya meremas-remas dan terkadang memilin-milin putingnya.

Remasannya semakin kasar dan mulai meraih yang kiri setelah dia pelorotkan cup-nya. Ketika dia menciumi leher jenjangku terasa olehku nafasnya juga sudah memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai cupangan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasannya pada dadaku mengencang atau jarinya mengebor kemaluanku lebih dalam.

Cupanganya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumiku dengan gemas.

Pada awalnya aku menghindari dicium olehnya karena Totok perokok jadi bau nafasnya tidak sedap, namun dia bergerak lebih cepat dan berhasil melumat bibirku. Lama-lama mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku pun turut beradu dengannya.

 Kami larut dalam birahi sehingga bau mulutnya itu seolah-olah hilang, malahan kini aku lebih berani memainkan lidahku di dalam mulutnya. Setelah puas berrciuman, Totok melepaskan dekapannya dan melepas ikat pinggang usangnya, lalu membuka celana berikut kolornya.

Maka menyembullah kemaluannya yang sudah menegang daritadi. Aku melihat takjub pada benda itu yang begitu besar dan berurat, warnanya hitam pula. Jauh lebih menggairahkan dibanding milik teman-teman SMU-ku yang pernah ML denganku.

Dengan tetap memakai kaos berkerahnya, dia berlutut di samping kepalaku dan memintaku mengelusi senjatanya itu. Akupun pelan-pelan meraih benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya.

"Ayo Non, emutin kontol saya ini dong, pasti yahud rasanya kalo diemut sama Non" katanya.

Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungil dan merah, uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Sekilas tercium bau keringat dari penisnya sehingga aku harus menahan nafas juga terasa asin waktu lidahku menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku.

Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati buah pelirnya.

"Uaahh.. uueennakk banget, Non udah pengalaman yah" ceracaunya menikmati seponganku, sementara tangannya yang bercokol di payudaraku sedang asyik memelintir dan memencet putingku.

Setelah lewat 15 menitan dia melepas penisnya dari mulutku, sepertinya dia tidak mau cepat-cepat orgasme sebelum permainan yang lebih dalam. Akupun merasa lebih lega karena mulutku sudah pegal dan dapat kembali menghirup udara segar.

Dia berpindah posisi di antara kedua belah pahaku dengan penis terarah ke vaginaku. Bibir vaginaku disibakkannya sehingga mengganga lebar siap dimasuki dan tangan yang satunya membimbing penisnya menuju sasaran.

"Tahan yah Non, mungkin bakal sakit sedikit, tapi kesananya pasti ueenak tenan" katanya.

Penisnya yang kekar itu menancap perlahan-lahan di dalam vaginaku. Aku memejamkan mata, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada milikku yang masih sempit, sampai mataku berair. Penisnya susah sekali menerobos vaginaku yang baru pertama kalinya dimasuki yang sebesar itu (milik teman-temanku tidak seperkasa yang satu ini) walaupun sudah dilumasi oleh lendirku.

Totok memaksanya perlahan-lahan untuk memasukinya. Baru kepalanya saja yang masuk aku sudah kesakitan setengah mati dan merintih seperti mau disembelih. Ternyata si Totok lihai juga, dia memasukkan penisnya sedikit demi sedikit kalau terhambat ditariknya lalu dimasukkan lagi.

Kini dia sudah berhasil memasukkan setengah bagiannya dan mulai memompanya walaupun belum masuk semua. Rintihanku mulai berubah jadi desahan nikmat. Penisnya menggesek dinding-dinding vaginaku, semakin cepat dan semakin dalam, saking keenakannya dia tak sadar penisnya ditekan hingga masuk semua.

Ini membuatku merasa sakit bukan main dan aku menyuruhnya berhenti sebentar, namun Totok yang sudah kalap ini tidak mendengarkanku, malahan dia menggerakkan pinggulnya lebih cepat. Aku dibuatnya serasa terbang ke awang-awang, rasa perih dan nikmat bercampur baur dalam desahan dan gelinjang tubuh kami.

"Oohh.. Non Citra, sayang.. sempit banget.. memekmu.. enaknya!" ceracaunya di tengah aktivitasnya.

Dengan tetap menggenjot, dia melepaskan kaosnya dan melemparnya. Sungguh tubuhnya seperti yang kubayangkan, begitu berisi dan jantan, otot-ototnya membentuk dengan indah, juga otot perutnya yang seperti kotak-kotak.

Dari posisi berlutut, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan menindihku, aku merasa hangat dan nyaman di pelukannya, bau badannya yang khas laki-laki meningkatkan birahiku. Kembali dia melancarkan pompaannya terhadapku, kali ini ditambah lagi dengan cupangan pada leher dan pundakku sambil meremas payudaraku. Genjotannya semakin kuat dan bertenaga, terkadang diselingi dengan gerakan memutar yang membuat vaginaku terasa diobok-obok.

"Ahh.. aahh.. yeahh, terus entot gua Bang" desahku dengan mempererat pelukanku.

Aku mencapai orgasme dalam 20 menit dengan posisi seperti ini, aku melepaskan perasaan itu dengan melolong panjang, tubuhku mengejang dengan dahsyat, kukuku sampai menggores punggungnya, cairan kenikmatanku mengalir deras seperti mata air.

Setelah gelombang birahi mulai mereda dia mengelus rambut panjangku seraya berkata, "Non cantik banget waktu keluar tadi, tapi Non pasti lebih cantik lagi kalau telanjang, saya bukain bajunya yah Non, udah basah gini".

Aku cuma bisa mengangguk dengan nafas tersenggal-senggal tanda setuju. Memang badanku sudah basah berkeringat sampai baju seragamku seperti kehujanan, apalagi AC-nya tidak kunyalakan. Totok meloloskan pakaianku satu persatu, yang terakhir adalah rok abu-abuku yang dia turunkan lewat kakiku, hingga kini yang tersisa hanya sepasang anting di telingaku dan sebuah cincin yang melingkar di jariku.

Dia menelan ludah menatapi tubuhku yang sudah polos, butir-butir keringat nampak di tubuhku, rambutku yang terurai sudah kusut. Tak henti-hentinya di memuji keindahan tubuhku yang bersih terawat ini sambil menggerayanginya.

Kemudian dia balikkan tubuhku dan menyuruhku menunggingkan pantat. Akupun mengangkat pantatku memamerkan vaginaku yang merah merekah di hadapan wajahnya. Totok mendekatkan wajahnya ke sana dan menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilat dan mengisap kulit pantatku, sementara tangannya membelai-belai punggung dan pahaku.

Mulutnya terus merambat ke arah selangkangan. Aku mendesis merasakan sensasi seperti kesetrum waktu lidahnya menyapu naik dari vagina sampai anusku. Kedua jarinya kurasakan membuka kedua bibir vaginaku, dengusan nafasnya mulai terasa di sana lantas dia julurkan lidahnya dan memasukkannya disana.

Aku mendesah makin tak karuan, tubuhku menggelinjang, wajahku kubenamkan ke bantal dan menggigitnya, pinggulku kugerak-gerakkan sebagai ekspresi rasa nikmat.

Di tengah-tengah desahan nikmat mendadak kurasakan kok lidahnya berubah jadi keras dan besar pula. Aku menoleh ke belakang, ternyata yang tergesek-gesek di sana bukan lidahnya lagi tapi kepala penisnya.

Aku menahan nafas sambil menggigit bibir merasakan kejantanannya menyeruak masuk. Aku merasakan rongga kemaluanku hangat dan penuh oleh penisnya. Urat-urat batangnya sangat terasa pada dinding kemaluanku.

"Oouuhh.. Bang!" itulah yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar saat penisnya amblas ke dalamku.

Dia mulai mengayunkan pinggulnya mula-mula lembut dan berirama, namun semakin lama frekuensinya semakin cepat dan keras.

Aku mulai menggila, suaraku terdengar keras sekali beradu dengan erangannya dan deritan ranjang yang bergoyang. Dia mencengkramkan kedua tangannya pada payudaraku, terasa sedikit kukunya di sana, tapi itu hanya perasaan kecil saja dibanding sensasi yang sedang melandaku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menimbulkan perasaan nikmat ke seluruh tubuhku.

Aku menjerit kecil ketika tiba-tiba dia tarik rambutku dan tangan kanannya yang bercokol di payudaraku juga ikut menarikku ke belakang. Rupanya dia ingin menaikkanku ke pangkuannya. Sesudah mencari posisi yang enak, kamipun meneruskan permainan dengan posisi berpangkuan membelakanginya.

Aku mengangkat kedua tanganku dan melingkari lehernya, lalu dia menolehkan kepalaku agar bisa melumat bibirku. Aku semakin intens menaik-turunkan tubuhku sambil terus berciuman dengan liar.

Tangannya dari belakang tak henti-hentinya meremasi dadaku, putingku yang sudah mengeras itu terus saja dimain-mainkan. Gelinjang tubuhku makin tak terkendali karena merasa akan segera keluar, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga penis itu menusuk semakin dalam.

Mengetahui aku sudah diambang klimaks, tiba-tiba dia melepaskan pelukannya dan berbaring telentang. Disuruhnya aku membalikan badanku berhadapan dengannya. Harus kuakui dia sungguh hebat dan pandai mempermainkan nafsuku, aku sudah dibuatnya beberapa kali orgasme, tapi dia sendiri masih perkasa.

Dia biarkan aku mencari kepuasanku sendiri dalam gaya woman on top. Kelihatannya dia sangat senang menyaksikan payudaraku yang bergoyang-goyang seirama tubuhku yang naik turun. Beberapa menit dalam posisi demikian dia menggulingkan tubuhnya ke samping sehingga aku kembali berada di bawah.

Genjotan dan dengusannya semakin keras, menandakan dia akan segera mencapai klimaks, hal yang sama juga kurasakan pada diriku. Otot-otot kemaluanku berkontraksi semakin cepat meremas-remas penisnya. Pada detik-detik mencapai puncak tubuhku mengejang hebat diiringi teriakan panjang. Cairan cintaku seperti juga keringatku mengalir dengan derasnya menimbulkan suara kecipak.

Totok sendiri sudah mulai orgasme, dia mendesah-desah menyebut namaku, penisnya terasa semakun berdenyut dan ukurannya pun makin membengkak, dan akhirnya.. dengan geraman panjang dia cabut penisnya dari vaginaku. Isi penisnya yang seperti susu kental manis itu dia tumpahkan di atas dada dan perutku.

Setelah menyelesaikan hajatnya dia langsung terkulai lemas di sebelah tubuhku yang berlumuran sperma dan keringat. Aku yang juga sudah KO hanya bisa berbaring di atas ranjang yang seprei nya sudah berantakan, mataku terpejam, buah dadaku naik turun seiring nafasku yang ngos-ngosan, pahaku masih mekangkang, celah vaginaku serasa terbuka lebih lebar dari biasanya. Dengan sisa-sisa tenaga, kucoba menyeka ceceran sperma di dadaku, lalu kujilati maninya dijari-jariku.

Sejak saat itu, Totok sering memintaku melayaninya kapanpun dan dimanapun ada kesempatan. Waktu mengantar-jemputku tidak jarang dia menyuruhku mengoralnya. Tampaknya dia sudah ketagihan dan lupa bahwa aku ini nona majikannya, bayangkan saja terkadang saat aku sedang tidak pun dia memaksaku.

Bahkan pernah suatu ketika aku sedang mencicil belajar menjelang Ebtanas yang sudah 2 minggu lagi, tiba-tiba dia mendatangiku di kamarku (saat itu sudah hampir jam 12 malam dan ortuku sudah tidur), karena lagi belajar aku menolaknya, tapi saking nafsunya dia nekad memperkosaku sampai dasterku sedikit robek, untung kamar ortuku letaknya agak berjauhan dariku.

Meskipun begitu aku selalu mengingatkannya agar menjaga sikap di depan orang lain, terutama ortuku dan lebih berhati-hati kalau aku sedang subur dengan memakai kondom atau membuang di luar.

Tiga bulan kemudian Totok berhenti kerja karena ingin mendampingi istrinya yang TKW di Timur Tengah, lagipula waktu itu aku sudah lulus SMU dan sudah diijinkan untuk membawa mobil sendiri.
Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

Selasa, 29 Maret 2016

Cerita Sex Nafas Mulai Terengah

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa berupa : sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Nafas Mulai Terengah.Aku sekarang menjadi mahasiswa terkahir yang mana hanya mengurus skripsi saja tanpa ada mata pelajaran lainnya, aku kuliah di PTS Bandung karena kebanyakan hari kosong aku berniat untuk maen ke  tempat kakakku yang ada di Jakarta, suatu hari saat aku sudah sampai di Jakarta dan sampai dirumahnya ternyata sedang ada tamu yaitu teman kuliahnya dulu.
Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Alex. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Riri, duduk di kelas 2 SMP.

Cerita Dewasa Nafas Mulai Terengah

 cerita sex ABG, cerita ABG terbaru, cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ABG ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata ABG ngentot, koleksi cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru
Cerita Mesum Nafas Mulai Terengah
Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Alex untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya.

Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Alex. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno.

Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

"Hallo, Oom Ryan..!" Riri yang baru masuk tersenyum.

"Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang Riri sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya."

Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.

Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Riri duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. dia memandang kepadaku dan tertawa geli.

"Ih! Oom Ryan! Begitu, tho, caranya..? Riri sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat."

Gugup aku menjawab, "Riri.. kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin."

"Aahh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Riri di sekolah lebih serem."

Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Riri justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Riri terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Riri sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan.. astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan siap, aku memanggil Riri. Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai "bergerak", sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

"Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!"

"Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?"

mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.

"Yang bener.. Riri pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!"

"Aahh.. Oom Ryan ngeledek..!"

meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan.. tersandung!

Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang.

Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Riri mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

Nafas Riri makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.

"Uuuhh.. mmhh.." Riri menggelinjang.

Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.

Aahh..! Riri menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!

Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Riri yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar.

Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Riri. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

"Ehh.. mmaahh..," tangan Riri meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.

Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.

"Ooohh.. aduuhh..," Riri mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Riri akan terlonjak dan nafas Riri seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Riri tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Riri.

"Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..," ketika Riri membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Riri dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Riri dan aroma kemaluan Riri di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Riri, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Riri menekan pantatku dari belakang.

"Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm.."

Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Riri semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini.

Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Riri masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Riri memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku.

Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Riri terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi Riri menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Riri mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.

"Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm.."

Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Riri, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Riri sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Riri segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Riri makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh Riri melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Riri tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.

"Aduh, Oom.. Riri lemes. Tapi enak banget."

Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Riri yang masih amat kencang.

Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya.

Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme, dan Riri.. entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Riri kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

Kembali ke rumah Alex, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Riri pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku.

Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku "blowjob", aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD.

Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

Foto Sex Model BH dan Celana Dalam

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa dan foto sex : Kali ini menampilkan foto model Vera dengan pakain yang minim hanya memakai BH dan celana dalam dalam fosenya memang lentik terlihat body yang seksi dan menggairahkan.
foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model

foto sex Model, foto sex 2016, telanjang tubuh Model hot, kumpulan foto hot terbaru, foto bugil Model, foto memek Model, foto Model girang, foto sex toket Model, foto cewek Model, foto bugil indo Model
Tag Terkait :

  • foto sex Model
  • foto sex 2016
  • telanjang tubuh Model hot
  • kumpulan foto hot terbaru
  • foto bugil Model
  • foto memek Model
  • foto Model girang
  • foto sex toket Model
  • foto cewek Model
  • foto bugil indo Model

Senin, 28 Maret 2016

Cerita Sex Goyangan Paling Sexy

Hasrat Sex Menyediakan konten khusus cerita dewasa berupa : sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Goyangan Paling Sexy.
Aku anak nomer dua dari dua bersaudara, kakakku adalah cewek yang umurnya lebih tua denganku 4 tahun, dan aku ingin menceritakan kisahku 2 bulan yang lalu, saat itu aku berumur 16 tahun masih kelas 1 SMU sedangkan kakaku berumur 20 tahun yang mana sudah kuliah, tipe yang aku tahu tentang kakakku dia alim, kesehariannya memakai jilbab.

Cerita Dewasa Goyangan Paling Sexy

cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian.

Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.

Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya.

Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.

Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman.

Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya.

Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku.

Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel.

Sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang.

“hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku.

Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah.

Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi.

Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku.

Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.

Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.

Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu.

Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku .

Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu.

‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya.

 “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. .

“wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku.

“tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya.

“kenapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.

Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba.

Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut

Sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.

Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya.

‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang.

Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku.

Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa…..

Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.

Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan.

Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya.

“aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon. Karena aku udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya.

Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat.

Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku.

Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.

Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si henra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting.

Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya.

Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya.

Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku. Aku segera keluar.

Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab:

“Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq.”

“Thank’s ya dik.”

“Eh, emangnya onani itu dosa ya?”

Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku.

Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku malu. Tetapi kakakku bilang,"lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku".

Aku kaget "ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari." jawabku gugup.

"ya" jawab kakakku.

"maafkan aku mbak..." ucapku

Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku.

Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.

Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu.

Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.

Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.

Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.

"Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.”

“Koq kamu tahu?”

“Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak"

“Ayo mbak.” Rengekku.

Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan.

Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah.

Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku. Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya.

Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang "Jangan dimasukan, aku masih perawan. Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari"

Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot...crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.

Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku.

Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku. KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian.

Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga. Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti.

Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.
Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil